Dijawablah oleh yg Rp. 1000, "Karena aku
begitu keluar dari Bank langsung berada di tangan orang-orang bawahan, dari tukang becak,
tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis."
Lalu Rp.1000 bertanya balik kepada Rp.100.000,
"Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih? "
Dijawab oleh Rp. 100.000, "Karena begitu aku
keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredar nya pun di
restauran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu
dijaga dan jarang keluar dari dompet."
Lalu Rp.1000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau
mampir di tempat ibadah? "
Dijawablah, "Belum pernah."
Rp.1000. pun berkata lagi, "Ketahuilah bahwa
walaupun keadaanku sprt ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di Mesjid-mesjid,
dan di tangan anak anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku
tdk dipandang manusia bukan karena sebuah nilai tapi karena
manfaat..."
Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 karena merasa
besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi
seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk
kesombongan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri
Anugerah dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat
sombong......
bagus gan menusuk kalbu ...trims habis.. ijin copas gan...
BalasHapusSilahkan....tks kunjungannya
Hapus